Termometer Sederhana
A.
Tujuan
1.
Mengetahui prinsip kerja dari thermometer
sederhana
2.
Mengetahui konsep fisika dan termodinamika pada
thermometer
B.
Alat dan Bahan
1.
Botol kaca
2.
Gunting
3.
Kertas karton
4.
Lidi
5.
Sedotan
6.
Alkohol
7.
Pewarna makanan
8.
Isolasi
C.
Teori Dasar
Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan
suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang
dan meter yang berarti untuk mengukur. Satuan Internasional (SI) dari kalor
adalah Joule. Satuan lain kalor adalah kalori, Satu kalori yaitu besarnya kalor
yang diserap 1 gram air sehingga suhunya naik 1 OC. Nilai tara kalor mekanik: I
joule - 0.24 kalori 1 kalori 4,2 Joule.
Prinsip kerja
termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air
raksa namun ada juga termometer alkohol, Macam termometer menurut
Wirjosoemarto, 2003 adalah termometer badan, termometer batang, termometer
max-min, termometer tanah dan termohigrometer.
Untuk membuat
sebuah termometer, khususnya termometer zat cair, hal yang perlu diperhatikan
adalah prinsip kerja termometer tersebut, yaitu bekerja berdasarkan pemuaian
zat cair. Untuk itu, perlu memilih zat cair yang peka terhadap perubahan suhu,
yaitu cepat memuai bila terkena panas dari benda yang diukur suhunya. Umumnya,
zat cair yang mengisi termometer adalah raksa. Raksa mempunyai beberapa
keunggulan, antara lain:
a.
Cepat
menyerap panas dari benda yang diukursuhunya.
b.
Pemuaiannya teratur
c.
Daerah ukurannya besar karena raksa baru akan
membeku pada suhu 390 C dan baru akan mendidih pada suhu 3570 C.
d.
Tidak membasahi dinding kaca
e.
Wamanya mengkilap sehingga mudah dilihat.
Selain mempunyai
beberapa keunggulan, raksa juga memiliki kelemahan antara lain: Raksa tidak
dapat digunakan mengukur lebih rendah dari -390 V, padahal suhu di kutub Utara
dan Selatan lebih rendah daripada suhu tersebut. Raksa berharga mahal. Bila
tabungnya pecah raksasangatberbahaya. Selain raksa, zat cair yang juga
digunakan untuk mengisi termometer adalah alkohol. Termometer alkohol mempunyai
keuntungan, antara lain: Alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang
sangat rendah, sampai -1140 C, Alkohol lebih murah jika dibandingkan dengan
raksa, Alkohol lebih cepat mengalami pemuaian meskipun kenaikan suhunya kecil sehingga
lebih akurat. Termometer alkohol juga memiliki kelemahan, antara lain:
Pemuaiannya tidak teratur. Tidak berwarna sehingga sulit dilihat Membasahi
dinding kaca, Tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi, sebab
pada suhu 780 C alkohol sudah mendidih.
Suhu dan kalor
sebagai salah satu materi pokok yang dipelajari dalam pembelajaran fisika di
sekolah dikembangkan berdasarkan percobaan. Keberhasilan dalam menampilkan
fenomena pada pembelajaran materi suhu dan kalor menggunakan metode praktikum
sangat tergantung pada alat ukur suhu atau termometer yang digunakan. Saat ini
alat ukur suhu yang digunakan adalah termometer alcohol atau raksa, dan
termometer tersebut memiliki berbagai kelemahan diantaranya pipa kapiler mudah
pecah, raksa bersifat racun, sehingga berbahaya bagi keselamatan peserta didik.
(Riyadi et al., 2015)
Berdasarkan
sifat-sifat yang dimiliki, dalam perkembanganya elemen termoelektrik menurut
Sukur (2011: 4) terbagi menjadi dua jenis berdasarkan. kegunaanya. Bahan
termoelektrik sebagai pendingin yaitu Thermoelectric Cooler dan sebagai
pembangkit listrik atau generator, Thermoelectric Generator. (Riyadi et al.,
2015)
Salah satu hasil
uji banding yang telah diikuti KIM-LIPI dalam bidang pengukuran suhu, khususnya
uji banding kemampuan kalibrasi terrmometer cairan dalam gelas (selanjutnya
disebut termometer gelas). Termometer jenis ini dipakai secara masal terutama
di bidang farmasi dan makanan karena sifatnya yang tidak memberikan.
kontaminasi terhadap bahan atau material yang diukur suhunya. Termometer jenis
ini bekerja dengan prinsip pemuaian cairan yang ada di dalamnya karena pengaruh
suhu yang diukur sehingga tidak memerlukan daya listrik dari luar. Selain itu,
dengan teknik pemakaian yang benar, termometer jenis ini dapat dipakai secara
mudah oleh penggunanya. Oleh karena itu, jaminan mutu terhadap hasil kalibrasi
termometer jenis ini penting untuk dipastikan pemenuhannya. (Zaid et al., 2011)
D.
Langkah Kerja
1.
Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
2.
Tuangkan alkohol kedalam botol kaca yang sudah
disiapkan
3.
Campurkan pewarna makanan dalam botol kaca
berisi alcohol
4.
Masukkan sedotan hingga menyentuh permukaan
botol
5.
Tutup rapat sekeliling ujung leher botol dengan
plastisin
6.
Lubangkan ujung kertas karton untuk dimasukkan
ke sedotan
7.
Masukkan seotan ke dalam lubang
8.
Siapkan air panas untuk menentukan suhu
tertinggi thermometer dan tandai garis skala yang ditunjukkan
9.
Lakukan langkah 8 untuk suhu terendah
menggunakan air es (air dingin)
E.
Pembahasan
Dalam percobaan
ini membahas tentang cara membuat thermometer sederhana dengan bahan air
alcohol, pewarna, botol, sedotan, dan yang terakhir adalah film wash atau
plastisin. Dengan tujuan agar mahasiswa dapat membuat thermometer sederhana
dengan kreatifitas masing- masing. Langkah awal yang dilakukan adalah
menuangkan sedikit air yang telah diberi warna ke dalam botol, kemudian
memasukkan sedotan minuman hingga menyentuh permukaan air dalam botol lalu
menutupnya dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan
plastisin sehingga tidak ada udara yang masuk.
Setelah itu
siapkan air panas dan air es (air dingin) untuk menentukan garis skala titik
suhu tertinggi dan terendah dari thermometer tersebut. Langkah selanjutnya ialah mengamati apa yang
terjadi
F.
Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan diperoleh kesimpulan bahwa larutan akan mengembang bila di panaskan, hal ini membuat larutan tidak cukup ruang di dasar botol. Ketika alkohol mengembang, cairan warna bergerak naik melalui sedotan. Jika botol dalam keadaan sangat panas, kemungkinan cairan akan naik ke atas dan tumpah melalui ujung sedotan
Komentar
Posting Komentar